Pandangan Pertama
Itulah saat yang memisahkan aroma kehidupan dari kesadarannya.
Itulah percikan api pertama
yang menyalakan wilayah-wilayah jiwa.
Itulah nada magis pertama yang
dipetik dari dawai-dawai perak hati manusia.
Itulah saat sekilas yang
menyampaikan pada telinga jiwa tentang risalah hari-hari
yang telah berlalu dan
mengungkapkan karya kesadaran yang dilakukan
malam, menjadikan mata jernih
melihat kenikmatan di dunia dan menjadikan
misteri-misteri keabadian di
dunia ini hadir.
Itulah benih yang ditaburan oleh Ishtar, dewi cinta, dari suatu
tempat yang tinggi.
Mata mereka menaburkan benih di
dalam ladang hati, perasaan
memeliharanya, dan jiwa
membawanya kepada buah-buahan.
Pandangan pertama kekasih adalah seperti roh yang bergerak di
permukaan
air mengalir menuju syurga dan
bumi.
Pandangan pertama dari sahabat
kehidupan menggemakan kata-kata
Tuhan, Jadilah, maka terjadilah ia.
Komentar
Posting Komentar